Tafsir Surah Ad-Dukhan
الدخان
Penjelasan Surah
Dinamai Ad Dukhaan (kabut), diambil dari perkataan Dukhaan yang terdapat pada ayat 10 surat ini.
Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekah dalam menghalang-halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi mendoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Do'a Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai, karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.
Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi, dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula; karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.
1Tafsir Ayat 1
حٰمۤ ۚ
Ḥā mīm.
Ha Mim
2Tafsir Ayat 2
وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ
wal-kitābil-mubīn(i).
Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,
3Tafsir Ayat 3
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn(a).
sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.
4Tafsir Ayat 4
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ
fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm(in).
Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,
5Tafsir Ayat 5
اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ
amram min ‘indinā, innā kunnā mursilīn(a).
(yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul,
6Tafsir Ayat 6
رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ
raḥmatam mir rabbik(a), innahū huwas-samī‘ul-‘alīm(u).
sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui,
7Tafsir Ayat 7
رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ
rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, in kuntum mūqinīn(a).
Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini.
8Tafsir Ayat 8
لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ
lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt(u), rabbukum wa rabbu ābā'ikumul-awwalīn(a).
Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu.
9Tafsir Ayat 9
بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ
bal hum fī syakkiy yal‘abūn(a).
Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main.
10Tafsir Ayat 10
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ
fartaqib yauma ta'tis-samā'u bidukhānim mubīn(in).
Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas,
11Tafsir Ayat 11
يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ
yagsyan-nās(a), hāżā ‘ażābun alīm(un).
yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.
12Tafsir Ayat 12
رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ
rabbanaksyif ‘annal-‘ażāba innā mu'minūn(a).
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman.”
13Tafsir Ayat 13
اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ
annā lahumuż-żikrā wa qad jā'ahum rasūlum mubīn(un).
Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka,
14Tafsir Ayat 14
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ
Ṡumma tawallau ‘anhu wa qālū mu‘allamum majnūn(un).
kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang gila.”
15Tafsir Ayat 15
اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ
innā kāsyiful-‘ażābi qalīlan innakum ‘ā'idūn(a).
Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar).
16Tafsir Ayat 16
يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ
yauma nabṭisyul baṭsyatal kubrā, innā muntaqimūn(a).
(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan.
17Tafsir Ayat 17
۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ
wa laqad fatannā qablahum qauma fir‘auna wa jā'ahum rasūlun karīm(un).
Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia,
18Tafsir Ayat 18
اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ
an addū ilayya ‘ibādallāh(i), innī lakum rasūlun amīn(un).
(dengan berkata), “Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya,
19Tafsir Ayat 19
وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ
wa al lā ta‘lū ‘alallāh(i), innī ātīkum bisulṭānim mubīn(in).
dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.
20Tafsir Ayat 20
وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ
wa innī ‘użtu birabbī wa rabbikum an tarjumūn(i).
Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari ancamanmu untuk merajamku,
21Tafsir Ayat 21
وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ
wa il lam tu'minū lī fa‘tazilūn(i).
dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil).”
22Tafsir Ayat 22
فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ
fa da‘ā rabbahū anna hā'ulā'i qaumum mujrimūn(a).
Kemudian dia (Musa) berdoa kepada Tuhannya, “Sungguh, mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka).”
23Tafsir Ayat 23
فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ
fa asri bi‘ibādī lailan innakum muttaba‘ūn(a).
(Allah berfirman), “Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,
24Tafsir Ayat 24
وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ
watrukil-baḥra rahwā(n), innahum jundum mugraqūn(a).
dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan.”
25Tafsir Ayat 25
كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ
kam tarakū min jannātiw wa ‘uyūn(in).
Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan,
26Tafsir Ayat 26
وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ
wa zurū‘iw wa maqāmin karīm(in).
juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah,
27Tafsir Ayat 27
وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ
wa na‘matin kānū fīhā fākihīn(a).
dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana,
28Tafsir Ayat 28
كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ
każālik(a), wa auraṡnāhā qauman ākharīn(a).
demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain.
29Tafsir Ayat 29
فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُۗ وَمَا كَانُوْا مُنْظَرِيْنَ ࣖ
famā bakat ‘alaihimus-samā'u wal-arḍ(u), wa mā kānū munẓarīn(a).
Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu.
30Tafsir Ayat 30
وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنَ الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۙ
wa laqad najjainā banī isrā'īla minal-‘ażābil-muhīn(i).
Dan sungguh, telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan,
31Tafsir Ayat 31
مِنْ فِرْعَوْنَ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَالِيًا مِّنَ الْمُسْرِفِيْنَ
min fir‘aun(a), innahū kāna ‘āliyam minal-musrifīn(a).
dari (siksaan) Fir‘aun, sungguh, dia itu orang yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas.
32Tafsir Ayat 32
وَلَقَدِ اخْتَرْنٰهُمْ عَلٰى عِلْمٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ۚ
wa laqadikhtarnāhum ‘alā ‘ilmin ‘alal-‘ālamīn(a).
Dan sungguh, Kami pilih mereka (Bani Israil) dengan ilmu (Kami) di atas semua bangsa (pada masa itu).
33Tafsir Ayat 33
وَاٰتَيْنٰهُمْ مِّنَ الْاٰيٰتِ مَا فِيْهِ بَلٰۤـؤٌا مُّبِيْنٌ
wa ātaināhum minal-āyāti mā fīhi balā'um mubīn(un).
Dan telah Kami berikan kepada mereka di antara tanda-tanda (kebesaran Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.
34Tafsir Ayat 34
اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَيَقُوْلُوْنَۙ
inna hā'ulā'i layaqūlūn(a).
Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu pasti akan berkata,
35Tafsir Ayat 35
اِنْ هِيَ اِلَّا مَوْتَتُنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِيْنَ
in hiya illā mautatunal-ūlā wa mā naḥnu bimunsyarīn(a).
”Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami tidak akan dibangkitkan,
36Tafsir Ayat 36
فَأْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
fa'tū bi'ābā'inā in kuntum ṣādiqīn(a).
maka hadirkanlah (kembali) nenek moyang kami jika kamu orang yang benar.”
37Tafsir Ayat 37
اَهُمْ خَيْرٌ اَمْ قَوْمُ تُبَّعٍۙ وَّالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ اَهْلَكْنٰهُمْ اِنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ
ahum khairun am qaumu tubba‘(in), wal-lażīna min qablihim, ahlaknāhum innahum kānū mujrimīn(a).
Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik atau kaum Tubba‘, dan orang-orang yang sebelum mereka yang telah Kami binasakan karena mereka itu adalah orang-orang yang sungguh berdosa.
38Tafsir Ayat 38
وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ
wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā lā‘ibīn(a).
Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.
39Tafsir Ayat 39
مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
mā khalaqnāhumā illā bil-ḥaqqi wa lākinna akṡarahum lā ya‘lamūn(a).
Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
40Tafsir Ayat 40
اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيْقَاتُهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ
inna yaumal-faṣli mīqātuhum ajma‘īn(a).
Sungguh, pada hari keputusan (hari Kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,
41Tafsir Ayat 41
يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ
yauma lā yugnī maulan ‘am maulan syai'aw wa lā hum yunṣarūn(a).
(yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,
42Tafsir Ayat 42
اِلَّا مَنْ رَّحِمَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
illā mar raḥimallāh(u), innahū huwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang.
43Tafsir Ayat 43
اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ
inna syajarataz-zaqqūm(i).
Sungguh pohon zaqqum itu,
44Tafsir Ayat 44
طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ
°a‘āmul-aṡīm(i).
makanan bagi orang yang banyak dosa.
45Tafsir Ayat 45
كَالْمُهْلِ ۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ
kal-muhl(i), yaglī fil-buṭūn(i).
Seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut,
46Tafsir Ayat 46
كَغَلْيِ الْحَمِيْمِ ۗ
kagalyil-ḥamīm(i).
seperti mendidihnya air yang sangat panas.
47Tafsir Ayat 47
خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ
khużūhu fatilūhu ilā sawā'il-jaḥīm(i).
”Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka,
48Tafsir Ayat 48
ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ
Ṡumma ṣubbū fauqa ra'sihī min ‘azābil-ḥamīm(i).
kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas.”
49Tafsir Ayat 49
ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
Żuq, innaka antal-‘azīzul-karīm(u).
”Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”
50Tafsir Ayat 50
اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ
inna hāżā mā kuntum bihī tamtarūn(a).
Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan.
51Tafsir Ayat 51
اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ مَقَامٍ اَمِيْنٍۙ
innal-muttaqīna fī maqāmin amīn(in).
Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,
52Tafsir Ayat 52
فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍ ۙ
fī jannātiw wa ‘uyūn(in).
(yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air,
53Tafsir Ayat 53
يَّلْبَسُوْنَ مِنْ سُنْدُسٍ وَّاِسْتَبْرَقٍ مُّتَقٰبِلِيْنَۚ
yalbasūna min sundusiw wa istabraqim mutaqābilīn(a).
mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadapan,
54Tafsir Ayat 54
كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ
każālik(a), wa zawwajnāhum biḥūrin ‘īn(in).
demikianlah, kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah.
55Tafsir Ayat 55
يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ اٰمِنِيْنَۙ
yad‘ūna fīhā bikulli fākihatin āminīn(a).
Di dalamnya mereka dapat meminta segala macam buah-buahan dengan aman dan tenteram,
56Tafsir Ayat 56
لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا الْمَوْتَ اِلَّا الْمَوْتَةَ الْاُوْلٰىۚ وَوَقٰىهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِۙ
lā yażūqūna fīhal-mauta illal-mautatal-ūlā, wa waqāhum ‘ażābal-jaḥīm(i).
mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya selain kematian pertama (di dunia). Allah melindungi mereka dari azab neraka,
57Tafsir Ayat 57
فَضْلًا مِّنْ رَّبِّكَۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
faḍlam mir rabbika żālika huwal-fauzul-‘aẓīm(u).
itu merupakan karunia dari Tuhanmu. Demikian itulah kemenangan yang agung.
58Tafsir Ayat 58
فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
fa innamā yassarnāhu bilisānika la‘allahum yatażakkarūn(a).
Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.
59Tafsir Ayat 59
فَارْتَقِبْ اِنَّهُمْ مُّرْتَقِبُوْنَ ࣖࣖ
fartaqib innahum murtaqibūn(a).
Maka tunggulah; sungguh, mereka itu (juga sedang) menunggu.